Sabtu, 25 Agustus 2012

Sekali lagi, pertanyaan tentang Doa dan Hutang

Sekali lagi, pertanyaan tentang Doa dan Hutang



Pertanyaan:

Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar, di sa'at hati saya gundah gulana karena terlilit hutang yang cukup besar dan serba kekurangan karena gaji/penghasilan kecil, saya coba mencari dan mencari di internet barangkali ada cara/solusi/do'a untuk persoalan saya tsb.
Akhirnya saya menemukan websitenya Ibu Sri. Hati saya jadi kuat lagi untuk meraih kesuksesan dalam hidup yg fana ini.
Oh ya, Bu kalau kita sudah menuliskan apa yang kita inginkan apakah boleh/harus dibaca setelah kita melakukan sholat, mohon pencerahan dari IBU atas kondisi yang saya alami ini.
Sebelum dan sesudah saya menghaturkan banyak terima kasih.
Wassalam
Slwa, Jkt.


Jawaban:

Asalamu'alaikum, wr. wb.
Terima kasih atas emailnya. Saya terharu menerima email Mas.
Saya terharu sekaligus bersyukur bila ilmu yang saya punya bisa membantu orang lain, seperti Mas misalnya.
Selamat datang di kehidupan yang lebih baik sesudah ini dan seterusnya, insya'allah, Mas.
Apapun yang kita alami pada saat ini, itu seringkali memang adalah buah dari apa yang terjadi di masa lalu kita.
Kadang itu karena kesalahan kita sendiri yang kita sengaja. Kadang juga, bukan karena salah siapa-siapa, karena memang hanya sebatas itulah kemampuan dan pengetahuan kita pada saat itu.
Ini sama dengan segala macam kesulitan hidup yang kita alami saat ini, entah berupa kegagalan rumah tangga, penghasilan yang kecil, sakit yang kita derita, maupun juga hutang-hutang kita.
Semua terjadi karena suatu kejadian atau keputusan yang kita ambil di masa lampau kita.
Tidak ada yang bisa kita lakukan untuk mengubahnya (mengubah masa lalu kita).
Jadi yang kita harus lakukan sekarang adalah ikhlas menjalani segala konsekuensitadi, mengambil hikmah atau pelajaran di dalamnya, kemudian terus melangkah maju, menata dan merancang hidup yang lebih baik di masa depan. Itu yang penting.
Jadi saya harap Mas tidak lagi gundah gulana atau merasa putus asa.
Semua kesulitan ada jalan keluarnya. Sistem sukses total mungkin merupakan satu alternatif jalan keluar untuk semua kesulitan Mas.
Mas sudah mencari, maka Mas pasti menemukan. Mas mencari jalan keluar, maka insya'allah, jalan keluar itu akan diberikan-Nya.
You are not alone. Tuhan itu sangat dekat, bahkan lebih dekat dari urat leher kita sendiri. Dan Dia mendengar semua permintaan tolong kita.
Kondisi buruk seperti yang Anda alami saat ini juga pernah saya alami. Dan alhamdulillah, saya sudah dibantu keluar darinya. Dibantu oleh siapa? Oleh Sang Maha Kasih tentunya, karena saya telah meminta pertolongan-Nya.
Jadi saya yakin, dengan meminta pertolongan langsung dari Allah 'Azza wa Jalla, Mas pasti juga akan mendapat bantuan-Nya.
Cara meminta pertolongan-Nya, salah satunya adalah dengan menyodorkan apa yang Mas inginkan untuk terjadi dalam kehidupan Mas, langsung kepada-Nya.
Dalam hidup ini, adalah wajar bila kita menginginkan banyak hal. Wajar.
Tetapi kemampuan kita, baik itu waktu, energi, maupun dana adalah terbatas.
Kalau kita tidak tahu cara meminta langsung kepada Tuhan, atau kita tahu tetapi kita tidak yakin sepenuhnya akan dikabulkan, maka kita akan sering terdorong oleh kebutuhan dan keinginan tersebut untuk melakukan segala cara untuk mendapatkannya.
(Dan saya tidak hanya bicara tentang sesuatu yang jahat lho di sini).
Ya, berhutang adalah salah satu cara yang sering kali dipilih untuk ditempuh orang untuk mendapatkan keinginan mereka, bila penghasilan mereka tidak mencukupi.
Karena itulah penting untuk Anda semua mengerti dan menerapkan sistem meminta langsung kepada Tuhan ini di setiap kesempatan, karena dalam kuasa-Nya, kita bisa mendapatkan apa saja, tanpa harus mengandalkan kemampuan terbatas kita sebagai manusia, yang mungkin hanya akan berakibat kita menempuh jalan hutang.
Mintalah apa saja yang Mas butuhkan dalam kehidupan sehari-hari, baik itu yang dibutuhkan dengan segera atau yang masih akan kita butuhkan nanti.
  1. Aku memiliki penghasilan yang besar dan dapat diandalkan.
  2. Aku memiliki rumah yang menyenangkan.
  3. Aku menikmati makanan yang cukup, layak dan enak.
  4. Semua hutangku lunas terbayarkan dengan tepat waktu.
  5. Aku memiliki koleksi pakaian yang banyak dan bagus-bagus.
  6. Aku memiliki kendaraan yang nyaman.
  7. dan sebagainya.
Mintalah segala sesuatu kepada Sang Pencipta langsung Mas. Yang tidak memerlukan uang untuk menciptakan apapun, yang tidak perlu berhutang untuk mendapatkan apapun.
Minta semua yang Mas butuhkan, langsung kepada-Nya, insya'allah, Dia akan memberi Mas jalan untuk menikmati semua yang telah Mas minta tersebut.
Lalu, sesudah menuliskan permintaan apakah harus dibaca sesudah sholat, jawabannya adalah, apa yang Mas rasa pas dengan perasaan Mas saja.
Jadi boleh, kalau itu memang membuat Mas merasa tenang. Harus sih tidak ya ... karena ini bukan syariat tambahan, apalagi dalam urusan ibadah agama.
Jadi tidak dilakukan juga tidak masalah.
Lakukan apa yang membuat Mas merasa nyaman, tenang, damai, dan positif.
Biasanya saya menulis di pagi hari, sesudah sholat shubuh. Saya tulis semua yang saya inginkan untuk terjadi di hari itu, agar hari saya menyenangkan dan lancar, berjalan sesuai dengan keinginan saya, serta agar saya selalu mendapatkan panduan-Nya (Baca juga Doa Sukses Harian).
Kadang saya menulis dengan detil kalau banyak hal yang harus saya kerjakan hari itu, atau kalau banyak ilham yang datang di pikiran saya.
Misalnya:
  1. Pembayaran listrikku tuntas hari ini.
  2. Rapatku berjalan lancar hari ini.
  3. Aku dibimbing Allah dalam presentasiku hari ini.
  4. Semua pekerjaan mengoreksi ujianku terlaksana dengan baik hari ini.
  5. Kami sekeluarga makan dengan sehat dan layak hari ini.
  6. Aku punya buku pelajaran baru untuk anakku.
  7. Aku punya TV baru.
  8. Mesin cuciku selesai diperbaiki hari ini.
  9. Tagihan kartu kredit Citibankku terbayar.
  10. Tuhan membantuku membayar tagihan rumah.
  11. Aku bisa tidur dengan nyenyak malam ini.
  12. Aku bisa istirahat dengan cukup setiap hari.
  13. dan sebagainya

Kadang juga, saya hanya tulis secara umum saja, bahwa:
  1. Allah membimbing dan menjagaku hari ini.
  2. Hariku hari ini menyenangkan sepanjang hari.

Pokoknya, mana yang saya rasa pas dengan perasaan saya saat itu.
Ini menuntut kita untuk mempercayai bahwa Allah pasti akan selalu membimbing kita melalui perasaan dan mata hati kita.
Kalau hati Anda terasa gundah dan rasanya ingin melakukan sesuatu, sebaiknya lakukan. Inilah cara Tuhan membimbing Anda melalui apa yang kita sebut insting.
Kalau tiba-tiba berkelebat dalam pikiran Anda suatu keinginan untuk memiliki suatu barang, coba tuliskan, jangan keburu disensor sendiri.
Segala kelebatan pikiran mereka yang pikirannya dipenuhi oleh Tuhan, adalah inspirasi dari-Nya juga. Apalagi bila Mas sudah meminta seperti saya di atas, bahwa:
-- Allah selalu membimbing dan menjagaku di setiap langkahku.
Maka Allah benar harus membimbing Mas, bukan? Mas sudah memintanya, soalnya. Dan bagaimanakah cara Allah "berbicara" pada kita, kalau bukan melalui mata hati, nurani atau insting kita?
Jadi, mintalah hal-hal seperti di atas, dan apa saja yang Mas inginkan. (Apa saja hal positif yang berkelebat dalam pikiran).
Insya'allah, bahkan semua ide kita tersebut pun datangnya dari-NYA jua.
Demikian jawaban saya. Bila ada pertanyaan lagi, silahkan hubungi saya. Insya'allah saya akan membantu semampu saya.
Silahkan juga terus mengunjungi suksestotal.com karena saya akan terus tambahkan tulisan tentang ilmu sukses hidup.
Saat ini saya juga sedang menggarap beberapa buku tentang cara meminta (berdoa) tingkat lanjut untuk dapat memecahkan semua masalah yang kita hadapi, cara memberi super efektif agar kita semua benar-benar bisa mendapatkan apa yang kita inginkan, dsb.
Kehidupan ini memang fana, kelihatannya.
Tetapi apa yang kita terima di kehidupan sesudah mati nanti, bukankah itu buah dari kehidupan dunia ini?
Jadi, in a sense, saya tidak bisa bilang kehidupan dunia ini fana. Kehidupan dunia ini 'abadi' karena buahnyalah yang bakal kita petik (nikmati) nanti di alam eternity.
Jadi mari kita jadikan kehidupan dunia ini kehidupan terbaik yang mungkin kita miliki, sehingga buah dari hasil tanaman kita ini, juga baik pula nantinya. Amin.

Langkah Sukses Pertama: Ketahui Apa yang Anda Inginkan

Langkah Sukses Pertama: Ketahui Apa yang Anda Inginkan

Langkah Pertama Sukses

Anything that you can imagine is yours to be or do or have.

A braham-Hicks ~    


SUKSES TOTAL Jurus Pertama: Jawab pertanyaan ini:


"What do YOU want?"
Selamat, Anda telah sampai di satu halaman penting website ini. Perjalanan Anda menuju kesuksesan total dalam hidup sebentar lagi akan segera dimulai dengan langkah pertama sukses yang akan Anda ambil sesudah ini.
Tapi sebelum mengambil langkah sukses pertama tersebut, sebaiknya Anda memastikan bahwa Anda memiliki bekal memadai untuk perjalanan yang menyenangkan namun mungkin akan penuh tantangan ini.
Pembahasan halaman ini adalah mengenai bekal yang harus Anda bawa dalam perjalanan menikmati kesuksesan. Sebuah "Jurus Ampuh" yang akan menjamin "keamanan" perjalanan Anda. Bekal yang harus Anda miliki sebelum mengambil langkah pertama sukses Anda.
Jurus yang perlu Anda kuasai sebelum mulai melangkah ini adalah: jawab pertanyaan saya di atas.
Pertanyaan apa?
Mudah-mudahan Anda balik bertanya ini adalah karena tulisan pertanyaan saya yang kurang jelas di atas (maaf, disengaja...;-D), tetapi bukan karena Anda tidak tahu jawabannya.
Ya, sebelum Anda melangkah lebih jauh, Anda harus bisa menjawab pertanyaan saya tersebut dengan baik dan benar.
"Apa yang ANDA inginkan?"
Tahukah Anda apa yang Anda inginkan?
Kalau Anda menjawab dengan pasti, yakin, "Ya, iya-lah, masak ya iya dong,".
Selamat, sebentar lagi Anda bisa mulai membuka pintu halaman dan mengambil langkah sukses pertama Anda.
Tapi kalau Anda masih nggak mudheng dengan apa yang saya bicarakan, teruskan membaca. (Dan jangan pernah malu mengakui kalau sebenarnya belum mengerti. Toh, tidak ada orang lain yang tahu, kan?)
Begini maksud saya.
Ketika Anda hendak pergi, sebelum Anda mengambil langkah pertama meninggalkan rumah, Anda harus tahu dengan pasti dahulu kan Anda mau pergi kemana? Tanpa perlu dijelaskan, ini penting agar ketika Anda sudah sampai di suatu tempat, Anda tahu ini tempat yang Anda tuju atau bukan.
Ini sama dengan perjalanan Anda menuju sukses.
Anda harus tahu dengan pasti apa yang Anda inginkan dalam kehidupan dunia ini, apa bentuk impian sukses yang tengah Anda perjuangkan, sehingga Anda punya tolok ukur untuk menentukan apakah Anda sudah mencapainya atau belum.
Seringkali orang menjalani hidupnya bagaikan menempuh perjalanan yang sebenarnya bukan atas dasar keinginannya, seperti misalnya ketika pergi beramai-ramai bersama teman. Dan karena tidak bisa memutuskan sendiri mau pergi ke mana, orang ini ikut saja kemana perginya teman serombongan tadi.
Sehingga, meskipun sudah sampai tempat yang dituju, dia masih saja bertanya, kita sudah sampai atau belum, ya?
Dia tidak merasakan kegembiraan sampai di tempat tujuan tersebut karena tempat tujuan itu bukan yang menjadi keinginannya sendiri.
Ini sering sekali terjadi pada kita, di mana kita menjalani hidup sebagaimana standar umum yang ditetapkan masyarakat sekitar kita. 
  • Kita memilih karir sebagaimana yang biasa dipilih orang lain.
  • Kita mengambil keputusan seperti yang biasa diambil orang lain.
  • Kita menginginkan suatu hal atau barang, karena kebanyakan orang juga menginginkan itu.
  • Kita menentukan definisi, standar dan ukuran kebahagiaan hidup sebagaimana kita lihat pada hidup orang-orang lain.
  • Kalau semua orang kaya punya mobil, kita merasa hidup kita belum lengkap kalau belum memilikinya.
  • Kalau semua orang sukses, terkenal dan masuk TV, kita merasa belum sukses kalau belum mengalaminya.
  • Dan sebagainya, yang intinya adalah hidup menggunakan standar orang lain.


Tidak ada masalah menggunakan standar orang lain, bila memang itu juga yang ANDA inginkan.
Seperti tidak masalah pergi bersama rombongan bila memang ANDA menginginkan pergi ke tempat tujuan yang sama.
Yang menjadi masalah adalah bila Anda sekedar ikut-ikutan. Mengikuti saja apa yang sedang populer di sekitar Anda.
Yang berakibat Anda tidak bisa merasakan kepuasan hidup yang sesungguhnya karena hidup yang Anda jalani bukanlah yang menjadi tujuan hidup Anda sendiri, yang nota bene bukan hidup yang benar-benar ANDA inginkan/impikan.

The key to SUCCESS in YOUR LIFE is, of course, YOU 
Karena itu sebelum memulai melangkah, kuasai jurus ini. KETAHUI DENGAN PASTI APA YANG ANDA INGINKAN.
Perhatikan bahwa sejak pertama kali saya bertanya, saya menggaris-bawahi, menebalkan dan menekankan tulisan YOU atau ANDA-nya.
Karena, memang inilah kuncinya. Kunci sukses yang ANDA cari itu adalah diri ANDA sendiri.
Jadi pertanyaannya bukanlah, "APA kunci sukses itu?"
Tetapi, "SIAPA-kah kunci sukses itu?"
Dan jawabanya adalah ANDA. Ya, ANDA sendiri.
Ini hidup Anda. It's your life. Silahkan tentukan sendiri keinginan Anda. Silahkan pilih sendiri seperti apa bentuk kehidupan yang Anda impikan itu.
Cerita hidup apa yang ingin Anda tuliskan? Pengalaman hidup apa yang ingin Anda nikmati? Siapa yang ingin Anda temui? Kemana Anda mau pergi?
Ketika habis waktu kita di dunia nanti, kita toh tidak akan ditanyai tentang apa yang telah dicapai tetangga kita dan apakah kita sudah berhasil menyamainya.
Dan jelas, kita tidak akan dipuji karena berhasil mengungguli rekan satu kantor dengan membeli kendaraan termahal di antara mereka.
Tidak penting apa yang orang lain berhasil capai dalam hidup mereka. Mereka punya cerita hidup yang berbeda. Mereka menempuh jalan yang berbeda pula dari Anda.
Kita harus mengukir cerita kita sendiri, hidup dengan tujuan hidup dan mimpi-mimpi kita sendiri.

Jadi berhentilah melihat keluar jendela dan ke dalam rumah tetangga. Berhentilah menetapkan standar dari pencapaian orang lain.
  • "Wah mereka punya kulkas 5 pintu yang baru. Kita juga harus beli nih."
  • "Wah, mobil si A sekarang Toyota Alphard, lho. Keren banget. Kita juga harus tukar tambah mobil kita dengan itu."
  • "Anak si B diterima di Fak. Kedokteran UI, lho. Anak kita juga harus berhasil masuk situ. Prospeknya bagus."
  • "Teman-teman sekantor sudah pada ambil S-3 mereka. Banyak yang dapat beasiswa luar negeri, malah. Aku juga harus dapat, nih."


Dan kalimat lain sejenis ini. Anda mengerti kan maksud saya? 

Perhatian:

Pesan Penting untuk Semua Orang Tua:

Ini berarti juga Anda sebaiknya tidak memaksakan mimpi-mimpi Anda pada putra-putri Anda bila menginginkan mereka menikmati hidup yang sukses total.
Biarkan mereka memiliki impian (sukses) mereka sendiri.

Berhenti melakukan ini pada diri Anda sendiri. Kasihan. Nanti bebannya terlalu berat. Anda kejam terhadap diri sendiri bila setiap kali Anda melihat sesuatu yang dilakukan orang lain, Anda paksa diri juga untuk melakukannya.
Sebaliknya, mulailah berkaca dan tanyakan pada orang yang Anda lihat bayangannya di kaca tersebut (The man in the mirror , kata MJ), "Sebenarnya apa yang kau inginkan? Sukses yang seperti apa yang ingin kau capai dalam hidupmu ini."
Hanya setelah tahu apa yang kita mau inilah, kita baru bisa memulai perjalanan, mengambil langkah sukses pertama kita, karena sekarang kita sudah punya tujuan.

Satu kesalahan besar


Mengetahui keinginan atau impian sukses kita sepertinya bukan masalah besar. Atau benarkah?
Ada satu kesalahan besar yang dilakukan hampir 80% manusia sehingga keinginan mereka terhambat perwujudannya.
Apakah itu? Teruskan membaca di halaman selanjutnya tentang satu kesalahan besar manusia dalam menentukan keinginan atau impian mereka agar Anda terhindar dari kesalahan yang sama.

Hukum Menerima Sukses

Hukum Menerima Sukses

  •  oleh Sri Astuti  
  •  The Law of Allowing atau the Path of Least Resistance
Dalam bahasa Indonesianya, maksudnya adalah, Hukum Menerima segala sesuatu dengan Ikhlas.
Ini adalah salah satu hukum paling penting.
Penerapan ke semua hukum universal sukses sebelumnya hanya akan menghasilkan efek positif sebagaimana yang kita inginkan bila kita tidak meninggalkan yang satu ini.
Ibaratnya keseluruhan hukum universal sukses ini adalah sebuah mesin, maka hukumthe Law of Allowing atau Hukum Menerima ini adalah olinya, yang membuat semua bagian mesin tersebut berjalan dengan lancar, "smooth", tanpa friksi atau gesekan yang merusak.
Tetapi menerima ini sini bukan berarti menerima semua keadaan dengan sikap pasrah, yang lebih cenderung ke arah menyerah sebagaimana sering dipahami banyak orang saat ini.
Sering sekali orang menggunakan alasan "ini sudah kehendak Tuhan" untuk tidak melakukan apa-apa untuk merubah suatu kondisi.
Bukan. Bukan "menerima" macam ini yang dimaksud dengan Hukum Menerima di sini.

Fokus pada fakta bahwa hidup kita sudah kaya

Hukum Menerima berarti kita bisa menerima kehidupan yang kita inginkan saat ini juga, karena pada dasarnya kita memang sudah dikelilingi oleh kehidupan impian ini.
Hanya saja bila fokus kita ke arah yang salah, maka kita tidak akan bisa merasakan kehidupan yang menyenangkan ini.
Ibaratnya kita duduk di dekat sebuah sungai, tetapi kita tidak menghadap ke sungai tersebut, maka kita tidak akan bisa melihat sungai tersebut selama kita berkeras tidak mau mengubah arah pandangan kita.
Dengan adanya hukum ini, kita dituntut untuk selalu ingat bahwa alam ini sudah diciptakan dengan sempurna dengan tingkat harmoni yang tinggi, sehingga segala sesuatunya sudah diatur untuk berjalan dengan lancar, tanpa harus dikejar, tanpa campur tangan manusia.
Energi penciptaan bervibrasi menarik segala sesuatu yang mudah, mulus, lancar tanpa hambatan. Sehingga ketika kita menginginkan sesuatu tetapi kemudian yang tertarik ke dalam diri kita adalah segala hal yang terasa membebani, menyulitkan, tidak menyenangkan, maka itu berarti ada yang salah dengan jalan yang kita tempuh.
Emosi negatif yang kita rasakan memberi kita pertanda bahwa kita sedang berjalan atau melihat ke arah yang salah sehingga justru menghambat energi Penciptaan Sang Kuasa untuk Anda.
Kesuksesan (semua keinginan) yang telah kita minta justru akan semakin cepat dirasakan bila kita berhenti jungkir balik mengejarnya atau memaksakan diri dengan segala cara mendiktekan kemauan kita.
Sukses akan mulai kita rasakan bisa kita bisa melihat dan menikmati hidup yang sudah kita miliki ini sebagai sesuatu yang "sudah" indah, sebagai modal untuk menerima yang lebih indah lagi.

Konsep "Early Bird" menjerumuskan

Burung dan cacingnya


Burung dan Cacingnya
Anda mungkin pernah mendengar peribahasa yang mengatakan, "The early bird gets the worms" atau "Burung yang bangun lebih pagilah yang mendapat cacing (makanannya)."
Maksudnya, "Kalau mau kebagian rejeki lebih banyak dari orang lain, bangunlah lebih pagi, sebelum kedahuluan orang lain."
Istilah ini bahkan kemudian menjadi sebuah jargon pemasaran, "Early Bird" atau pembeli awal, yang biasanya mendapat fasilitas berbeda dari pembeli berikutnya.
Pesan harfiah dari peribahasa ini adalah, bergeraklah lebih cepat, bekerjalah lebih keras dan bersainglah dengan orang lain bila ingin mendapatkan hasil lebih banyak.
Tapi, tahukah Anda betapa "menyesatkannya" ajaran ini?
Di alam raya ini semua burung mendapatkan cacingnya.
Jutaan spesies burung di luar sana, semua kebagian cacing mereka, entah mereka bangun pagi atau tidak.
Ketika Tuhan menghendaki kelangsungan hidup spesies burung, betapa banyaknya pun jumlah mereka, maka itu berarti Tuhan juga akan menyiapkan jumlah cacing yang mencukupi untuk mereka semua, bukan?
Inilah esensi hukum the Law of Allowing atau Hukum Menerima itu, bahwa tidak ada yang perlu kita perebutkan mati-matian dengan orang lain di dunia ini.
Hidup ini bukan sebuah persaingan atau perlombaan tentang siapa yang mendapat atau mengumpulkan harta benda lebih banyak. Hidup ini juga bukan sebuah kekhawatiran tentang tidak kebagiannya kita akan rejeki Tuhan yang melimpah ruah.
Kita semua pasti kebagian. Kita harus percaya bahwa Tuhan punya cukup kekayaan untuk dibagikan kepada kita semua sesuai dengan yang kita inginkan, tanpa harus kita merebut, mengambil, "mencuri" atau bahkan hanya sekedar iri terhadap milik orang lain.
Kita pasti mendapat semua yang kita inginkan, langsung dari yang Maha Kuasa tanpa kita harus berbuat curang, melakukan kriminalitas, melanggar hukum atau sekedar melanggar batas-batas moral yang kita miliki sendiri.

Mata hati, Nurani, kompas dan rambu hidup kita

Ya semua orang, bahkan para kriminalpun, memiliki hati nurani, atau hati kecil yang pasti merasa tidak nyaman ketika mereka melakukan tindakan "jahatnya".
Kita semua sudah memiliki "inner compass" atau panduan internal dalam diri berupamata hati kita untuk membantu menentukan apa yang salah serta apa yang benar.
Jadi siapapun, pasti tahu, atau paling tidak merasa, bila mereka melakukan kesalahan. Perasaan mereka tidak akan nyaman, tidak akan positif.
Jadi, jangan lakukan itu. Jangan lakukan sesuatu yang mengusik ketenangan hati nurani Anda.
The Law of Allowing atau Hukum Menerima mengajarkan bahwa kita tidak perlu melakukan sesuatu bila hal tersebut tidak terasa nyaman di hati kita dan terasa ada sesuatu yang salah.
Apa yang terasa salah ini itulah resistance yang kita rasakan, resistance atau penolakan yang terasa karena kompas internal hidup kita yaitu si Mata Hati/Nurani berusaha menolaknya.
Nah, Hukum Menerima mengajarkan kita untuk mencari cara yang paling kecil penolakannya (the Path of Least Resistance). Atau dengan kata lain, cara yang kita tempuh untuk menikmati hidup sukses ini hendaklah cara yang paling bisa diterima oleh Hati Nurani kita yang selalu terhubung dengan petunjuk Tuhan.
The Law of Allowing atau Hukum Menerima juga mengajarkan bahwa energi penciptaan, energi sukses, energi kelimpahan itu terasa menyenangkan, indah dan penuh harmoni dengan hidup kita, selalu positif. Selalu.
Jadi bila sesuatu terasa negatif, berarti ada yang salah, dan harus dikaji ulang.
Bila Anda terus menerus terjebak masalah yang sama, berhenti. Evaluasi situasi Anda. Dan coba berbalik atau berganti arah.
Bahkan sebuah tujuan muliapun, misalnya, bila terus menerus terhadang tantangan, juga harus dievaluasi. Mungkin itu berarti ia menempuh arah yang salah. Harus coba arah lain.
Adanya halangan atau hambatan mungkin juga berarti Tuhan ingin mengatakan bahwa hal tersebut tidak perlu Anda lakukan, karenanya Dia menempatkan halangan demi halangan di depan Anda agar Anda berhenti memaksakan kehendak Anda.
Lepaskan dayung, nikmati saja perjalanannya
Lepaskan Kayuh.
Nikmati Saja Perjalanannya
(gambar courtesy
www.lawofattractionecards.com)
Sering dalam hidup ini, kita hanya perlu "Just let go of the oars. And let the current take you. Enjoy the journey and the scenery around you."
Atau "lepaskan dayung Anda, biarkan arus membawa Anda kemana pun ia mengalir. Selama Anda tahu sungai tersebut mengarah ke tujuan yang ingin Anda capai, Anda tidak perlu mengayuh terlalu keras, atau bahkan tidak perlu mengayuh sama sekali kalau perlu. Nikmati saja perjalanan dan pemandangan di sekitar Anda."
Ya, untuk sukses total, Anda harus berani berhenti mengejar dan berusaha terlalu keras. Anda tidak perlu lakukan itu. Anda tidak perlu "membanting tulang, bersimbah peluh". Ada cara yang lebih baik, lebih positif, bila Anda percaya.
The Law of Allowing atau the Law of the Least Resistance atau Hukum Menerima dengan Penolakan Sekecil Mungkin ini menuntut kita untuk meminta bentuk kehidupan yang kita inginkan kepada Tuhan, lalu menyerahkan petunjuk sepenuhnya kepada ke-Maha Tahuan-Nya, dan kemudian tinggal mengikuti petunjuk tersebut, sehingga semua terasa mudah.
Bila hidup Anda penuh penderitaan, penuh perjuangan tanpa akhir, duka nestapa tiada henti, air mata berkepanjangan, konflik dan intrik, dan semua yang tidak menyenangkan, maka, maaf pembaca, saya harus jujur pada Anda, bahwa itu berarti Anda telah memaksakan diri untuk menempuh jalur yang tidak sesuai dengan yang telah digariskan-Nya.
Anda memaksakan diri untuk menerjang segala rintangan yang mungkin sengaja dipasang-Nya untuk membuat Anda mengubah arah, mengubah paradigm dan cara pandang hidup Anda.
Anda memaksakan diri dan tidak bersedia menerima petunjuk dan pemberian Tuhan yang sebenarnya justru menjamin kehidupan yang lebih baik untuk Anda.
Halangan demi halangan telah ditaruh Tuhan di hadapan Anda agar Anda berbalik arah, tetapi Anda nekat maju terus.
Anda tahu pekerjaan Anda tidak menyenangkan, tidak menghasilkan, tidak menghargai potensi Anda, penuh persaingan tidak sehat yang menguras energi, tidak membawa kepuasan batin, tidak membantu Anda menjadi orang yang lebih baik, bahkan juga tidak mencukupi secara ekonomi, tetapi Anda terus maju. Bertahun-tahun, dari hari ke hari, terus bertahan walau Anda tidak bahagia, walau di belakang mengomel dan mengeluh, hanya karena Anda tidak berani keluar darinya dan mencoba sesuatu yang baru.
Anda tahu uang yang Anda terima ini salah secara moral, mungkin tidak halal atau meragukan, tetapi karena Anda tidak yakin bahwa kalau Anda tidak mengambil uang tersebut Anda bisa kaya, maka Anda ambil juga, walau penuh pergumulan batin. Anda tidak tentram sesudahnya karena Anda tidak percaya akan penjagaan-Nya.
Ini hanyalah dua contoh nyata kasus yang tidak mengindahkan Hukum Menerima, tidak mau menerima dan mendengarkan bisikan Hati Nurani dan perasaan sebagai "bahasa" Tuhan untuk berkomunikasi dengan kita.
Maka apa mengherankan kalau kemudian, walau banyak orang yang punya uang atau jabatan, atau harta benda, tetapi mereka tidak bisa disebut sukses karena kehidupan mereka bertentangan dengan tugas hidup dan amanat dari Sang Pencipta?
Ingat, Kunci Sukses adalah:
Ask and receive. (Mintalah lalu terimalah).
Bukan
Ask and achieve. (Mintalah lalu kejarlah sendiri).

Percakapan dua ekor burung tentang cacing.


burung dan cacing
"Aku pernah bangun jam 5.30 (Catatan: pagi sekali untuk ukuran burung ini),
dan berhasil menangkap seekor cacing. Percaya deh,
yang aku dapat itu tidak sebanding dengan capeknya."

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...